INSTINGJURNALIS.COM - Setelah sebelumnya ramai diberitakan terkait begitu maraknya mafia pajak, hal itu tidak memberikan efek positif diinternal Samsat Sinjai.
Kembali warga FT (45) Kabupaten Sinjai mengeluhkan pelayanan Samsat di Kabupaten Sinjai, diduga oknum pegawai di internal kantor layanan pajak kendaraan bermotor satu pintu tersebut merangkap jadi calo untuk mengambil keuntungan dari pokok pajak yang tertera di STNK, dan bahkan terkesan membodohi wajib pajak yang datang dengan dalil jika tidak diganti nomor plat, maka harus bayar lebih dari pokok pajak yang ada di STNK Motor miliknya.
Diceritakan FT (45) menjelaskan bahwa dirinya telah datang ke samsat Sinjai guna melakukan kewajibannya untuk lunasi pajak tahunan motor miliknya,namun saat itu ditemui yang diduga pegawai Samsat Sinjai bernama IK.
Dikantor tersebut FT telah menyerahkan STNK Motor Yamaha miliknya kepada IK sembari pertanyakan berapa yang harus dibayar jumlah pajak miliknya.
Dipercakapan itu IK menawarkan apakah FT hendak ganti nopol,namun FT menolak dan ditawari dengan harga berbeda yang lebih tinggi dari jumlah pokok pajak yang ada tertera di STNK miliknya.
Saat itu FT melihat jumlah pokok pajak motor miliknya rakitan 2010 berwarna merah,berbeda jumlah pajak yang harus dibayarkan,dimana jumlah pokok pajak terjumlah Rp340.000, namun yang diserahkan dana Rp500.000 karena oknum pegawai Samsat tersebut meminta dana kepada FT sebanyak Rp498.000.
Setelah serahkan dana pajaknya, FT setiba dirumahnya kembali menelfon oknum samsat IK tersebut, merasa heran karena lebih besaran jumlah pajak dibayarnya beda jumlah pajak yang ada STNK miliknya.
"Saya heran saat saya protes oknum samsat tersebut mengatakan kepada saya saat menelfon, dia mengatakan memang tinggi dibayar kalau tidak ganti no plat bu,beda kalau ganti no plat rendahji (red) meniru kalimat oknum samsat tersebut"jelas FT dengan nada kecewa merasa dibodohi.
Berusaha untuk dikonfirmasi pihak Samsat Kabupaten Sinjai belum memberikan tanggapannya hingga berita ini diturunkan.
Penulis : Lukman Sardy
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0