INSTINGJURNALIS.COM - Sejak 14 Des 2024 Polres Bone telah melakukan pemeriksaan terhadap 16 saksi yang juga sebagai nasabah kredit KUR BRI Bone,diduga keras terjadinya kerugian Negara hingga 3 miliyar.
Nemun hingga sekarang belum ada kejelasan sampai dimana proses hukumnya,Kasat Reskrim Polres Bone AKP.Yusriadi Yusuf,memilih bungkam.
Menanggapi kasus tersebut LBH Keadilan Nusantara Bone Andi.Asrul Amrih.SH.MH menilai bahwa kasus tersebut murni merupakan pidana khusus bentuk korupsi,karena dana yang menjadi objek dalam kasus ini merupakan anggaran Negara.
"ini kasus bukan merupakan pidana umum biasa karena diduga keras adanya kelalaian pemilik kuasa anggaran dalam hal ini pihak BANK sehingga terjadinya kesalahan pemanfaatan sehingga Negara mengalami kerugian"ungkapnya.
Kemudian dijelaskan Andi.Asrul Amri menduga bahwa terjadinya dana kredit KUR miliyaran itu raib adanya ketidak cermatan dalam melakukan verifikasi debitur, sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar dimana melibatkan oknum Agen Link BRI diwilayah Kecamatan Cina Kabupaten Bone.
"tidak ada alasan pihak tipikor Polres Bone tidak segera menetapkan tersangka dalam kasus ini,karena beberapa unsur untuk pemenuhan pasal 184 sudah sangat dapat terpenuhi"ungkapnya disejumlah wartawan.
Diketahui kronologi sebelumnya tercatat sebanyak 50 warga Dusun Talaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai nasabah KUR BRI Watampone Kab.Bone terdaftar sebagai penerima kredit rakyat dan menerima jumlah dana yang berfariasi hingga puluhan juta rupiah.
Namun telah dimanfaatkan oleh oknum Agen BRI Link yang bernama Nurmiati,yang disinyalir menggunakan dana tersebut dengan Total kerugian seluruh kreditur BRI ini mencapai Rp 3 miliar dan kasusnya sementara diselidiki oleh polisi.
"Ada satu kampung kami bernama Nurmiati Agen Resmi BRI Link yang butuh modal usaha, dan kita bantu urus di bank karena dia sendiri mau bayar angsurannya. Korbannya keseluruhan lebih 50 orang, dengan total uang Rp 3 miliar," ujar Warga Desa Lompu, Kecamatan Cina Rahmawati (25) sebelumnya.
Rahmawati mengatakan, awalnya Nurmiati Agen BRI Link datang di rumahnya di Desa Lompu sekitar Mei 2024 lalu. Dia meminta berkas berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) untuk diuruskan modal usaha di salah satu Bank.
Setelah dikasih KTP dan KK, selebihnya Agen BRI Link ini yang urus. Nanti datang tim survei dari bank, dan mengaku diberi barang kosmetik oleh Nurmiati yang difoto sebagai jaminan modal usaha. Intinya pada saat permohonan bukan calon nasabah yang ke bank,nasabah nanti ke bank pada saat tanda tangan pencairan.
Selain itu terdapat salah satu korban lainnya bernama Bacotang memberikan jaminan sapi. Korbannya sudah melakukan tanda tangan pencairan, namun tidak diberi tahu kalau uangnya sudah cair.
Buku tabungan serta ATM dipegang sama Nurmiati Agen BRI Link, Itu sudah tanda tangan pencairan, tetapi diberitahukan kalau itu uang tidak cair, bahkan Bacotang salah satu nasabah baru tahu uang itu cair setelah ditagih sama pihak Bank BRI.
Kasat Reskrim Polres Bone AKP Yusriadi Yusuf mengaku jauh sebelumnya pihaknya sementara melakukan penyelidikan atas beredarnya informasi penipuan ini. Saat itu pihaknya masih melakukan pengumpulan bahan keterangan.
Dasar hukum Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah:
Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015
Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2015
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 Tahun 2019
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180 Tahun 2017
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155 Tahun 2018
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 180 Tahun 2018
KUR adalah program pemerintah yang menyediakan pembiayaan atau kredit dengan bunga rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor UMKM. Dana KUR berasal dari bank atau lembaga keuangan non-bank yang
Penulis : Lukman Sardy
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0