TSMpGUd8BUMoGUMoTSO6TSM7Ti==

DLHK Sinjai Mahir Kelola Dana Iuran Tapi Tidak Ramah Angkut Sampah, Menyisakan Aroma Busuk Ditengah Pemukiman Warga



INSTINGJURNALIS.COM Memasuki musim penghujan, warga Kecamatan Sinjai Utara kawasan Kota disejumlah kawasan Kelurahan,keluhkan tumpukan sampah yang kesan diabaikan oleh petugas kebersihan yang bernaung dibawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.


Selain menimbulkan bau yang tak sedap, tumpukan sampah itu pun dikhawatirkan dapat menimbulkan wabah penyakit, padahal diketahui warga Kabupaten Sinjai rutin bayar pajak kebersihan setiap bulannya dengan nilai yang bervariasi hingga 25.000 rupiah setiap bulannya.


Salah seorang warga Sinjai Utara, Nurlaela (46) menyatakan jika penumpukan sampah didepan kediamannya itu sudah berlangsung lama,dan nampak pihak petugas kebersihan DLHK Sinjai mulai malas untuk terapkan kewajibannya.


Dirinya mengkhawatirkan bila kondisi tersebut tetap dibiarkan dapat berakibat pada kesehatan warga sekitar. Pasalnya, tumpukan sampah itu tepat berada di pinggir jalan raya yang sangat jelas mengganggu warga yang melintas dengan aroma busuk.


"Sudah sering sampah menumpuk di tempat tersebut. Saya khawatir ini mengakibatkan wabah penyakit, apalagi saat musim hujan seperti ini," ucap wanita  yang nampak kesal dengan sikap petugas kebersihan yang menghamburkan sisa sampah ditengah jalan saat mengangkut sampah warga tersebut.


Dikatakan, menumpuknya sampah tersebut sudah terjadi sejak lama hingga saat ini,dan dijelaskan bahwa kadang petugas sampah datang mengangkut sampah tetapi kesan tidak ramah,karena sisa sampah masih berserakan ditengah jalan raya dan meninggalkan bau tak sedap.


Diketahui Lurah Biringere Sinjai Utara, Andi Mudzil Djalil mengambil alih pekerjaan pihak Dinas DLHK untuk sadarkan warga tentang pembuangan sampah.


Pak Lurah Biringere Kecamatan Sinjai Utara rutin berkunjung  ke warga untuk sosialisasikan terkait jenis sampah dan pentingnya kebersihan.


Menyarankan warga pisahkan jenis sampah organik yang berasal dari sisa makhluk hidup, seperti manusia, hewan, atau tumbuhan,dan jenis sampah anorganik berasal dari benda tak hidup atau hasil olah tambang. 


"kami sarankan agar sampah masyarakat dipisahkan yang organik dan anorganik,dimana sebaiknya warga buat lubang sendiri agar sampah organik itu dikuburkan ditanah agar tidak menyebar bau aroma tidak sedap"ungkapnya.



Penulis : Lukman Sardy

Editor   : INSTING JURNALIS



- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS   

- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP 

Komentar0

Type above and press Enter to search.