INSTINGJURNALIS.COM - Pemerintah menambah alokasi pupuk subsidi untuk petani sebesar Rp 28 triliun untuk tahun ini. Dengan tambahan tersebut, kini total anggaran pupuk subsidi mencapai Rp54 triliun.
Setelah melalui proses birokrasi dan pencairan dana yang panjang, kini petani sudah bisa mendapatkan pupuk subsidi tersebut.
"Sudah terealisasi 3 hari lalu, petani udah bisa (mendapatkannya)," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di gedung Kementan, Senin (1/4/2024).
Seperti diketahui, harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di tahun 2024 masih sama dengan tahun 2023, yakni Rp2.250 per kilogram (kg) untuk Urea dan Rp2.300 per kg untuk NPK. Jika harga di lapangan lebih tinggi petani bisa melapor.
"Pesan kepada distributor kalau mempermainkan harga, mempermainkan petani kami cabut izinnya, itu sudah menjadi komitmen dengan PIHC (Pupuk Indonesia Hodling Company)," kata Amran.
Tambahan pupuk ini seharusnya membuat produksi pertanian naik, namun Ia enggan berjanji bakal ada kenaikan produksi dalam waktu singkat.
"Kita doakan (produksi naik), El Nino susah diprediksi, El Nino sampai Juli. Sekarang mitigasi risiko dampak El Nino langkah cepatnya dengan pompanisasi, kita pompa air sungai yang sepanjang tahun ngga pernah kering, jadi dulu tanam 1x sekarang 2-3x itu solusi cepat," kata Amran.
Dengan penambahan anggaran ini maka alokasi pupuk mencapai 9,55 juta ton. Kebijakan ini resmi diputuskan melalui surat menteri keuangan no S-297/MK.02.2024.
Volume pupuk subsidi tahun 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk 9 jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao. Adapun alokasi pupuk mengacu pada rekomendasi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian. (*)
Editor : INSTING JURNALIS
- SIMAK BERITA & ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
- BERLANGGANAN DI CHANNEL WHATSAPP
Komentar0