Ilustrasi pemilu |
INSTINGJURNALIS.com - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, banyak hal yang perlu di evaluasi dari penyelenggaraan pemilu dan pilpres serentak tahun 2019.
Menurutnya, siapapun yang nantinya ditentukan menang oleh KPU sebaiknya memberikan perhatian khusus dan menjadikan pemilu-pilpres serentak 2019 menjadi catatan penting.
Pertama, setiap menghadapi pemilu permasalahan klasik yang dijadikan proyek musiman yaitu tentang jumlah DPT yang tidak jelas.
"Hal ini menandakan diperlukan satu kegiatan sensus rutin yang dilakukan pemeritah sehingga jumlah pemilih bisa lebih akurat tidak seperti pemilu 2019 yang mana pihak penyelenggara pemilu terlihat limbung akibat tidak mempunyai data valid dan akhirnya menerima pemilih tambahan yang diajukan Kemendagri sebanyak 31 juta DPT," ungkapnya, Senin (13/5/2019)
Kedua, sistem pemilu serentak tanpa perhitungan yang jelas telah berakibat ratusan jiwa meninggal tanpa ada satu pun pihak yang bertanggung jawab, secara teknis tentu bisa dilakukan perubahan.
"Namun menentukan pihak yang bertanggung jawab atas kematian ratusan korban meninggal dunia itu lebih penting," katanya.
Ketiga, tentang sisi keamanan, meskipun pada dasarnya sudah dilakukan pengamanan secara maksimal dan bekerjsama dengan TNI dan Polri, nyatanya dalam pemilu 2019 masih banyak ditemukan permasalahan dokumen pemilu seperti CI yang hilang, dibakar dan lain sebagimana.
"Sehingga kedepan diperlukan mekanisme khusus agar kejadian serupa tidak terulang, karena kertas pemilu termasuk dalam dokumen negara yang harus dijaga," pungkas Jajat. (us)
Editor : Satria